Diet Sosial Media. Bagaimana Caranya?

Apa yang salah dengan media sosial? Apa manfaatnya?

Sebetulnya tidak ada yang salah dengan media sosial, karena kehadiran medsos justru banyak memberikan manfaat kepada kita, manusia-manusia yang tumbuh di era digital. Melalui medsos kita mendapatkan banyak informasi, membaca pengalaman orang lain yang dapat dijadikan pelajaran, mendapatkan informasi jadwal kegiatan, berkomunikasi dengan teman, sahabat, dan keluarga, dimanapun mereka berada, bahkan sekarang ada fenomena orang menemukan jodohnya melalui medsos. Semua benar dan sah.

Lalu kenapa gelisah dengan medsos?

Saya bukan ahli agama, jadi saya akan membahas dari sudut pandang keilmuan yang saya miliki, yaitu Psikologi dan kesehatan mental. Sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan kalau kita mampu mengontrol perilaku diri sendiri, termasuk perilaku dalam menggunakan media sosial. Selama kegiatan berselancar kita di dunia maya tidak mengganggu kegiatan utama seperti bekerja, belajar, mengurus anak, dan lainnya, sebetulnya penggunaan medsos berfungsi baik dan optimal. Apalagi untuk orang-orang yang melalui medsos justru mendapatkan penghasilan bahkan dijadikan sumber pekerjaan utama, maka penggunaan medsos menjadi sangat penting. Continue reading “Diet Sosial Media. Bagaimana Caranya?”

Notifikasi Update Terms and Privacy Policy Whatsapp, Data Kita dishare ke Facebook? 

Siang ini ketika membuka Whatsapp tiba-tiba muncul notifikasi mengenai pembaruan Terms and Privacy Policy oleh Whatsapp yang kita wajib meng-klik tombol ‘Agree’nya. Karena saya backgroundnya IT, jadi sudah menjadi kebiasaan saya kalau ada Term and Conditions Agreement saya pasti membaca dulu seperti apa isinya secara sekilas, baru deh saya menyetujuinya.

Notifikasi yang muncul siang tadi cukup simpel. Tapi jika kita klik panah dibagian bawah maka akan muncul keterangan singkat dari pembaruan term and condition tersebut.

Kalau di bagian atas, Terms and Conditions ini sekilas tentang persetujuan pembaruan kebijakan privasi terkait dengan fitur Whatsapp Call. Tapi jika kita menelisik lebih jauh, coba perhatikan poin kedua. Dan di poin kedua inilah ada centang yang bisa kita non aktifkan.

Poin kedua ini yang menurut saya agak membingungkan. Disana berbunyi bahwa kalau kita setuju dengan mencentang poin tersebut, data kita akan di share dengan Facebook. Terlepas dari poin disana, bahwa chat dan nomor telefon kita tidak akan di share ke Facebook, tapi saya pikir muaranya akan sama saja. Data kita akan di share ke Facebook.

Facebook will know everything about us besides Google.

Kekhawatiran orang-orang ketika Mark Zuckenberg membeli Whatsapp pada tahun 2014 lalu benar terjadi. Saat itu Jan Koum sang CEO Whatsapp mengatakan bahwa walaupun Whatsapp telah dibeli Facebook, Whatsapp tetap akan menjaga privacy penggunanya. Tapi sekarang nyatanya tidak. Sepertinya Whatsapp telah menjadi the real Facebook Family..

Kalau tidak setuju dengan Agreement tersebut silahkan di uncentang agreement tersebut, baru klik tombol Agree seperti yang saya lakukan. Saya memang orangnya agak menjunjung tinggi nilai-nilai privasi, bagi orang awam mungkin agak aneh dan nyeleneh, tapi percaya deh dunia internet itu semakin berbahaya. Sampe sekarang saya sudah deactivate Facebook dan Twitter sejak 2012, tidak pake Path dan sempat anti Whatsapp pada 2013 lalu. Tapi Whatsapp sekarang menjadi satu-satunya jalur telekomunikasi baik dunia pertemanan, kerja dan persaudaraan disamping Line dan Telegram jadi tidak bisa dihindari lagi.

Mudah-mudahan tulisan ini memberikan kesadaran akan pentingnya membaca walaupun sekilas, untuk segala jenis Agreement apapun, sebelum kita menyetujuinya.

Semoga bermanfaat.