Honda Dio baru saja dalam beberapa bulan terakhir ini launching di negeri sakura Jepang, di negara tempat markas pabrik asal produsen Honda tersebut berada. Skutik 110cc ini, ternyata juga hadir di Indonesia dengan kode produk NSC110 (New Standar Commuter 110). Yap!! Honda Spacy  namanya. Kalau kita sering melihat iklan di TV, brand ambassador Honda untuk produk ini adalah pasangan selebriti Bunga Citra Lestari dan suaminya Ashraf Sinclair.

Tanpa berpanjang lebar, kali ini saya akan melakukan review sekaligus opini terhadap konsumsi bahan bakar yang digunakan Honda Spacy ini. Variabel yang digunakan dalam pengukuran penggunaan bahan bakar ini adalah :

1. Jarak : menggunakan speedometer bawaan motor tidak menggunakan GPS atau alat pengukur jarak lainnya
2. Volume bahan bakar: menggunakan tangki bawaan motor dan tangki SPBU Pertamina maupun SPBU Shell
3. Jenis bahan bakar : Pertamax dan Shell Super
4. Riding style : variatif akan dijelaskan selanjutnya
5. Tekanan angin dan ukuran ban : bawaan dealer, dan pengisian di Ahass 1x dengan tekanan 30psi.
6. Spesifikasi mesin : bawaan pabrik tanpa ada pengubahan

Metode pengukuran yang digunakan adalah Full to Full pengisian bahan bakar sesuai dengan jarak kilometer di speedometer. Sampai saat ini kilometer menunjukkan angka 905 KM sebanyak 6 x pengisian bensin sejak motor turun dari dealer. Berikut detail pengisian full tank dan pengukuran Fuel Consumptionnya :

1. Pada KM 2,8 pengisian full tank Pertamax. Isi kembali pada KM 131,2 sebanyak 3,27L. Jarak ditempuh : 128,4 Km. Riding style : maksimum 40Km/jam dengan mengurut throttle gas, jalan lancar, setiap hari dinyalakan untuk memanaskan mesin dalam keadaan diam karena belum ada STNK. Didapat perbandingan = 1 : 39,2 Km/L
2. Pada KM 131,2 pengisian full tank Shell Super. Isi kembali pada KM 274,9 sebanyak 3,10L. Jarak ditempuh : 143,7 Km. Riding style : maksimum 60Km/jam dengan mengurut throttle, jalan lancar. Perbandingan : 1 : 46,3 Km/L
3. Pada KM 274,9 pengisian full tank Shell Super. Isi kembali pada KM 405,4 sebanyak 2,92L. Jarak ditempuh : 130,5 Km. Riding style : Rata-rata 40-60Km/jam, maksimum 70Km/jam dengan mengurut throttle, jalan lancar. Perbandingan : 1 : 44,7 Km/L
4. Pada KM 405,4 pengisian full tank Shell Super. Isi kembali pada KM 562,7 sebanyak 3,34L. Jarak ditempuh : 157,3 Km. Riding style : Rata-rata 60Km/jam jalan lancar, maksimum 80Km/jam dengan mengurut throttle. Pada Km 540, dilakukan servis pertama. Perbandingan : 1 : 47,1 Km/L
5. Pada KM 562,7 pengisian full tank Shell Super. Isi kembali pada KM 725,4 sebanyak 3,51L. Jarak ditempuh : 162,7 Km. Riding style : Rata-rata 40-60Km/jam, maksimum 90Km/jam dengan mengurut throttle. Kondisi jalan lancar dan macet, variatif. Perbandingan = 1 : 46,3 Km/L
6. Pada KM 725,4 pengisian full tank Shell Super. Isi kembali pada KM 865,6 sebanyak 3,16L. Jarak ditempuh : 140,2 Km. Riding style : Rata-rata 40-60Km/jam, maksimum 95Km/jam dengan mengurut throttle. Kondisi jalan lancar dan macet, variatif. Perbandingan = 1 : 44,3 Km/L

Sebelum pengisian ke 6 dilakukan, saya sempat mengetes top speed di depan Gedung DPR menuju Semanggi. Didapat top speed 95 Km/Jam, throttle diurut dengan kondisi throttle terputar setengah. Pengetesan berakhir karena di depan jalanan sudah macet.

Dari hasil pengukuran Fuel Consumption diatas dapat kita simpulkan bahwa motor NSC110 ini memang irit dengan didapatkan angka rata-rata 1 : 44,6 Km/L dari 6x pengisian bensin. Hasil ini melebihi klaim pabrikan yaitu 1 : 41Km/L. Good job Honda!

Sekarang pertanyaannya, apakah brand Honda mempengaruhi keiritan dari konsumsi bensin motor ini? Apakah jenis bahan bakar juga mempengaruhi konsumsi bensin, baik Pertamax, Shell Super atau Premium? Jawabannya tergantung dari pengalaman kita masing-masing, karena saya belum pernah melakukan pengujian dengan bensin Premium.  Yang pasti dalam ukuran skutik saya menganggap ini adalah motor yang sangat irit!

Semoga bermanfaat dan selamat berbuka puasa bagi yang menjalankannya.