Bersyukur dengan Pekerjaanmu Saat Ini..

Sore ini saya berada di Bibliotek (perpustakaan) di Kista Galerian, salah satu perpustakaan yang cukup besar di dalam sebuah mal di area Sillicon Valleynya negeri Eropa. Di perpustakaan yang luas ini, banyak sekali orang yang membaca, berdiskusi, menggunakan fasilitas komputer yang ada untuk bekerja, ataupun hanya bersantai di common area. Saat saya menulis ini, perpustakaan ini cukup ramai, mayoritas dari mereka yang datang adalah para imigran. Perpustakaan ini tidak pernah sepi, entah bagaimana orang bisa tertarik untuk betah di perpustakaan, tapi nyatanya berada di perpustakaan memang sangat menyenangkan.

common room di bibliotek

Perpustakaan memang menjadi tempat yang tidak asing lagi di kota Stockholm. Perpustakaan dapat kita temui di setiap “kecamatan” di kota ini. Tempatnya pun bukan seperti gedung bangunan tua. Akan tetapi kebanyakan Bibliotek terletak di dalam Mal ataupun di sekitaran Centrum (pusat kecamatan) dengan desain bangunan yang memukau dan menarik.

tempat mengembalikan buku

Baru saja sekitar 5 menit saya duduk membuka laptop untuk membaca paper, tiba-tiba saya didatangi seseorang yang perawakannya seperti dari Tunisia.

F: Are you speaking English? I need help with my computer. I want to save document but having difficulty with that.

Saya: Yes, of course. (karena kaget sempet bengong sebentar)

F: Can I bring my computer here?

Saya: Hmm, sure.

Stockholm merupakan kota yang sangat aman dan nyaman yang saat ini berada di peringkat ke-8 di Safe Cities Index 2017. Karena sudah menjadi masyarakat sini sehingga saya tidak punya pikiran buruk atau apapun dengan orang yang baru menyapa saya tadi. Tidak beberapa lama orang tersebut datang dengan membawa tas nya dan Macbooknya. Dia menunjukkan layarnya yang sedang membuka CV dalam Word document kepada saya.

F: I want to send my CV via email, but it doesn’t work.

Saya: Let me see for a while.

Ternyata permasalahannya adalah default save nya Word di Mac tidak tersimpan sebagai *.doc, kita harus spesifik menyimpan file typenya sebagai *.doc. Karena Mac emang sulit bagi yang jarang menggunakannya, saya mencoba untuk mensave dokumen tersebut dengan format Word dan kemudian menyimpannya di draft emailnya sambil menjelaskannya kepadanya. Sempat beberapa kali gagal, karena saya tidak terbiasa juga dengan Macbook. Akhirnya berhasil juga menyimpan di draft emailnya untuk kemudian siap dia kirimkan. Kemudian setelah itu kita berbincang. Ia bercerita bahwa sudah ada di kota ini semenjak 2016-2017 dan dia bercerita pengalamannya bekerja di Tourism dan Restaurant. Ia juga pernah bekerja di Spanyol dan sempat menanyakan apakah saya bisa berbahasa Spanish (mungkin potongan saya kaya orang Spanyol ya =)) ). Kemudian ia juga bercerita kalau dia sudah menikah dan keluarganya disini.

Saya bercerita kalau saya Student di bidang IT dan ternyata dia sangat tidak familiar dengan komputer, even dengan macbook yang dimilikinya. Katanya macbook ini dibelinya tapi dia tidak begitu lihai menggunakannya. Dia bertanya tentang bagaimana membuat Page di internet agar bisa menampilkan produk, informasi agar orang di luar sana bisa melihat produknya. Menyikapi pertanyaan ini, saya bercerita tentang Blog, bagaimana membuat blog, yang mungkin bisa menjadi ilmu baru buatnya sembari belajar tentang komputer. Juga saya sampaikan kalau mungkin dia tertarik dengan programming dan menunjukkan beberapa free online course Programming di internet. 

Ngobrol tentang negeri asal, baru saya ketahui dia berasal dari Maroko, walaupun dia mengatakan kalau banyak orang mengiranya dari Latino, seperti dari Bolivia =)). Dan kita sempat membuka peta Indonesia.. Di akhir pertemuan dia mengucapkan terima kasih berkali-kali dan kita sama2 berdoa semoga sukses di jalan masing-masing.

Swedia merupakan surga bagi para imigran untuk mencari suaka dan menjalani hidup lebih baik di negara ini. Kalau kita pengangguran, kita akan digaji sebagai pengangguran oleh pemerintah. Kalau kita tidak punya pekerjaan, ada Arbedsformelingen yang siap membantu kita mendapatkan pekerjaan. Pendapatan yang tinggi, kehidupan yang balance dan rendahnya kesenjangan sosial membuat negara ini merupakan negara yang menarik untuk ditinggali untuk menjadi bagian dari masyarakatnya. Banyak kisah sukses para pencari suaka (refugees) dari berbagai negara datang kesini dan kemudian bekerja atau mengembangkan bisnis sampai akhirnya mereka sukses. Justru menurut hemat saya, negara ini maju salah satunya karena para tenaga imigrannya.

Pertemuan dengan orang ini membuat saya berpikir. Disaat orang lain mau belajar susah-susah membuat CV di laptop, mengirim email, dan tidak malu untuk bertanya kepada orang asing yang ada disekitarnya, kadang saya malah mengeluhkan pekerjaan yang saya miliki. Terkadang kita tidak mensyukuri pekerjaan yang sudah kita jalani, sementara banyak diluar sana orang yang masih tidak memiliki pekerjaan dan berjuang keras untuk menghidupi diri dan keluarganya.

Bibliotek Kista,

23 January 2018 – 19:19

2 thoughts on “Bersyukur dengan Pekerjaanmu Saat Ini..

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.