FAQ – Pertanyaan seputar Kuliah di Swedia dan Beasiswa Swedish Institute for Global Professional (SISGP/SISS) – Part 1

Berikut merupakan daftar pertanyaan dan jawaban yang sering ditanyakan oleh para pejuang beasiswa SI ke email saya, setelah membaca postingan tentang beasiswa Swedish Institute. Semoga pertanyaan-jawaban ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang sedang mencari dan menjalani proses seleksi universitas dan beasiswa SI.

University Admission

Q: Untuk pilihan universitas maksimal 4, apakah sebaiknya programnya sama ataukah bisa berbeda? Korelasinya dengan peluang untuk diterima universitas dan beasiswanya. Soalnya kepikiran juga kalo berbeda2, dikira ngga jelas dalam menetapkan study yang dituju.

A: Setiap pilihan universitas dan master programnya, pasti ada syarat requirement minimum dan dokumen-dokumen yang harus dilengkapi. Salah satunya motivation letter yang menjelaskan apa yang melatar berlakangi dan memotivasi untuk kuliah di program tersebut. Dan seleksinya diurut dari nomor 1 ke nomor 4. Jadi yang akan diseleksi adalah nomor 1, kemudian kalau tidak dapet baru di pilihan kedua dst. Perihal sama atau beda jenis programnya, tentunya itu tergantung dari kamu sendiri. Biasanya orang yang niat akan melanjutkan studi, pasti sudah mempunyai arahan program yang jelas ke master studi yang dituju dan biasanya mengerucut. Terlebih, biasanya kalau S2 nya ingin inline dengan program S1nya, akan ga jauh2 dari program S1nya. Jadi kalau berfikir “ngga jelas dalam menetapkan study yang dituju”, coba fikirkan dulu, sudah jelas belum kamu dalam kemantapan ingin melanjutkan studi? Program apa yang ingin difokuskan untuk didalami dan tujuannya apa? Kalau belum, sebaiknya dipertajam itu dulu, karena jangan sampai “yang penting dapet program untuk S2”.

Q: Apa bedanya master 60 credit dg 120 credit? apakah ada pengaruhya jika nantinya stlh lulus akan melanjutkan phd?

Di sini sistem pendidikannya menggunakan sistem credit, kalau di Indonesia kan SKS ya. Satu semester = 30 credit / ECTS. Kalau master 60 credit itu artinya program S2 yang 1 tahun. 120 credit = 2 tahun. Ini tidak ada pengaruhnya dengan keberlangsungan untuk mengikuti Phd selanjutnya, karena semua gelar yang telah didapatkan disini pasti diakui. Bedanya setahun dan 2 tahun terletak di program coursenya saja. Seperti di kampus saya, ada program master computer science 60 kredit dan 120 kredit. Sama2 computer science, hanya terserah kepada mahasiswa mau mengambil yang mana, sesuai dengan kebutuhan ilmu yang diinginkan. 

Q: Kalau persyaratan credit/grade dari salah satu course tidak memenuhi syarat yang ditentukan universitas, apakah bisa dipertimbangkan dari pengalaman kerja (yang sesuai) juga?

A: Sebaiknya, requirement yang sudah ditentukan untuk program tersebut HARUS dipenuhi. Bisa dibayangkan, applicant master student di Swedia ini dari berbagai penjuru dunia, tentu mereka akan menyaring pertama kali berdasarkan requirement yang mereka tentukan. Setelahnya, mungkin terserah mereka. Jadi menurut saya pastikan requirement yang mereka tentukan harus terpenuhi. 

Q: Saya berencana untuk melanjutkan S2 di Swedia dengan coba apply beasiswa SISGP. Kita diberi kesempatan untuk apply beasiswa ke 4 universitas, ada tips nya ga Mas dalam menentukan pilihan 1,2,3 dan 4? dan faktor apa saja yang harus dipertimbangkan agar mendapat LoA dari univ yang ingin kita tuju?

A: Kalau tips dalam menentukan pilihan universitas, yang pasti, urutan 1 itu betul-betul merupakan universitas yang ingin dituju, kemudian 2,3,4 nya tinggal mengikuti saja. Karena metode seleksinya nya sama seperti SPMB ketika kita mau milih universitas. Kalau di urutan 1 tidak memenuhi, maka akan diperhitungkan untuk urutan 2, dan seterusnya. Faktor untuk mempertimbangkan mendapatkan LoA, pastinya harus memenuhi semua requirement dokumen yang dipenuhi dari semua jurusan yang dituju. Buat motivation letter yang berbeda dari setiap univ/jurusan yang diapply, dan pastikan tidak ada yang terlewat. Pastikan menceritakan relevancy antara minat melanjutkan studi di bidang tersebut dengan pengalaman dan kontribusi yang bisa dilakukan setelah menyelesaikan studi.

Q: Terkait kampus, apakah ada kuota tertentu buat penerima beasiswa per kampusnya. Saya sedang daftar kampus SLU (Swedish University of Agricultural Sciences) soalnya dan menurut saya itu ga terlalu ketat persaingannya. Lalu kalau IPK tidak cumlaude, apakah masih berpeluang diterima kampus?

A: Untuk kuota per kampus, sepengetahuan saya SI tidak mempublish peraturan dan kebijakan mengenai hal tersebut. Sehingga kuota untuk awardee SI di kampus tertentu merupakan kewenangan dari SI. Yang pasti asalkan kita diterima di kampus tersebut, kita akan berpeluang utk mendapatkan beasiswa SI.  Untuk penerimaan kampus, kalau IPK cumlaude bukan merupakan requirement, artinya IPK tidak harus cumlaude utk mendaftar. Perihal proses kriteria seleksinya apa yg diperhitungkan, masing-masing kampus memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Pastikan requirement yang dibutuhkan dipenuhi

Q: Berkenaan dengan program dan kampus yang ingin saya ambil untuk Masters Degree, sejujurnya saya masih blm menentukan pilihan, tapi apa Mas Ridwan punya pengetahuan yang bisa dibagikan berhubungan dengan kampus di Swedia yang program IT nya diunggulkan?

A: Computer science mayoritas paling numero uno disini adalah KTH. Kemudian computer sciencenya Uppsala University. Saya sendiri jurusan Information Systems Management di Stockholm University (DSV), yang merupakan IT departemen tertua di Swedia sejak 1960. Perihal course detail, konten kuliahnya apa, research focus mereka di bidang apa, dllnya bisa di cek di website masing2 universitasnya karena sangat lengkap informasinya. 

Q: Nah mas untuk ijazah sama transkrip kan disuruh translate ke english ya, tapi punyaku udah pakai dual bahasa dalam satu ijazah dan transkrip, itu perlu harus english aja atau bagaimana mas?

A: Tidak perlu ditranslate lagi kalau sudah dual bahasa dalam satu ijazah mas. Cukup langsung dilampirkan saja. 

Q: Jadi gini saya mahasiswa transfer program dari DIII ke S1, apakah saya harus menyertakan dokumen DIII juga?

A: Kalau misalkan ijazah S1 dan transkripnya sudah mencakup seluruh mata kuliah dari D3 dan S1nya, menurut saya cukup dilampirkan saja ijazah S1nya.

Q: Kalau  lulusan S1 alih jenjang dr D3,, apakah masih bisa ikut mendaftar beasiswa ini? mengingat ada syarat bachelor dg 144 kredit. 

Untuk requirement bachelor 144 kredit, menurut saya asalkan jumlah total kredit dari awal kuliah D3, alih jenjang D3 sampai S1nya total sudah memenuhi 144 kredit tidak ada salahnya mendaftar. Karena yang dilihat adalah gelar yang terakhir, dimana gelar S1nya.

Motivation Letter & Recommendation Letter

Q: Menurut kakak, bagaimana cara menulis motivation letter dan recommendation letter (karena professor saya menyuruh saya untuk membuatnya sendiri) yang meyakinkan untuk bisa lolos beasiswa ini, mengingat poin2 yg ditanyakan agak sulit dan saya juga tidak punya rekan yg cukup kompeten untuk menilai esay yang saya buat?

A: Membuat reference letter dan motivation letter dari template SI memang punya challenge tersendiri karena sudah ditetapkan pertanyaannya. Mostly utk reference letter, referrer akan menyuruh kita untuk membuatnya sendiri, dan mereka akan mereview saja. Kemudian akan menandatangani jika setuju. Nah, sebaiknya yang menjadi referrer betul2 yang mengenal kamu.  Untuk poin-poin dalam menyusun reference letter ataupun motivation letter: 

  • Sampaikan apa yang menjadi alasan kamu harus diterima beasiswa SI. Apa benefitnya untuk kamu, atau organisasi/tempat kamu bekerja. Apa yang referrer lihat dari kamu, kelebihan apa yang kamu miliki yang bisa menjadi reason yang kuat kalau kamu diterima. 
  • Sampaikan juga kontribusi apa yang bisa kamu berikan kepada organisasi / negara kalau kamu dapet beasiswa ini dari sudut pandang referrer (ref letter) dan dari sudut pandang kamu sendiri (motivation letter). 
  • Kalau kamu bisa meng-address masalah yang tepat di motivation letter yang sedang dihadapi negara kita dalam (bidang marketing) misalnya, itu akan jadi poin plus menurut saya. 
  • Dalam membuat motivation letter, usahakan to the point dan ringkas sesuai dengan jumlah maksimal kata yang diperbolehkan. Swedish lebih suka sesuatu yang to the point tanpa banyak basa-basinya
  • Dalam menyusun goals di 5-10 tahun ke depan, sebaiknya tidak hanya untuk ‘diri kamu’. Tapi tunjukkan bahwa tujuan kamu di 5-10 tahun ke depan berguna untuk negara ataupun community disekitar kamu

Q: Aku udah baca beberapa syarat di university admissions sama di website di kampus yg aku pilih mas, nah di kampus yg aku pilih itu rata2 ga dsuruh buat motivation letter mas, cuman TOEFL aja, menurut mas aku harus buat motivation letter ngga mas? Apa motivation letter itu buat pertimbangan penerimaan juga?

A: Kalau requirement tidak membutuhkan motivation letter, berarti memang tidak diwajibkan motivation letter untuk apply di admissionnya. Cuma kalau kamu punya motivation letter, itu akan menjadi nilai plus sebagai pertimbangan mereka dalam menilai aplikasi kita. 

Q: Untuk letter of reference itu kan nanti pakai template dari SI kan ya mas, nah itu yg mengisi nanti orang yang rekomendasiin kita atau kita yg ngisi sendiri tapi di tanda tanganin dari orang yg rekomendasiin kita mas?

A: Kalau saya, saya mengisi sendiri dan meminta persetujuan dari yang merekomendasikan kita. Sekiranya beliau tidak ada perubahan, maka bisa langsung ditandatangani. 

IELTS & TOEFL

Q: Di https://si.se/en/apply/scholarships/swedish-institute-study-scholarships/#requireddoc tidak dijelaskan bahwa applicant perlu mengumpulkan sertifikasi bahasa seperti TOEFL, namun apakah itu sebenarnya dibutuhkan untuk beasiswa SI?

A: IELTS diperlukan untuk admission di kampus. Seinget saya SI tidak memerlukan IELTS document, tapi ketika kamu daftar di kampus, itu menjadi required document yang wajib. Jadi persiapkan IELTS score dengan matang.

Q: Untuk TOEFL itu harus dari lembaga tertentu atau bebas mas yg penting nilai sesuai persyaratan?

A: Kalau universitas di Swedia sepertinya mayoritas menggunakan IELTS ya, beberapa kampus mungkin boleh menggunakan TOEFL. Kalau IELTS tentunya harus yang dari lembaga resmi seperti IALF atau IDP di Indonesia. Sepertinya begitu juga kalau TOEFL, tidak sembarang lembaga bisa mengeluarkan skor IELTS yang diakui universitas2 di dunia.

Q: Untuk TOEFL, aku kemarin liat syarat di website kampus masing2 memang membolehkan asal nilai di angka 575 dengan syarat written nya harus berapa gtu aku lupa, hmm apa mungkin beda ya mas antara kampus sama SI nya atau SI emang wajibnya IELTS ya mas?

A: SI tidak punya ketentuan khusus untuk TOEFL / IELTS, dia mengikuti ketentuan univ yang di apply. Jadi asalkan sudah diterima di univ, baru diperhitungkan untuk beasiswa SI nya. Kalau univ gugur, otomatis seleksi SI juga gugur.

Q: Oiya mas nanya juga, dulu mas ridwan udah persiapan segala dokumennya jauh2 hari ya mas? Soalnya aku dikasih tau temenku beasiswa SI ini baru lima hari yg lalu, pas lihat syaratnya sih mikir rada berat di TOEFL/IELTS nya karena belum punya, nah dengan waktu yg mepet ini mas punya saran ga buat aku? Atau aku nyiapin dulu buat bukaan beasiswa selanjutnya mas? 

A: Betul, saya sudah menyiapkan dari bulan Agustus tahun sebelumnya. Waktu itu saya ikut tes seleksi yang di awal tahun 2017, jadi saya ambil IELTS dan dapet skor di Desember 2016. Dokumen saya siapkan juga semuanya. Yang paling penting TOEFL/IELTSnya, asalkan itu uda punya score pasti dokumen lain cepet ngurusnya. Hmm, dicoba saja kejar nilai TOEFL ato IELTSnya, karena masih ada waktu. Semangat!

9 thoughts on “FAQ – Pertanyaan seputar Kuliah di Swedia dan Beasiswa Swedish Institute for Global Professional (SISGP/SISS) – Part 1

  1. Pingback: Mendapatkan Beasiswa Swedish Institute Study Scholarship (SISS/SISGP) dari Pemerintah Swedia | Ridwansyah Corner

  2. Pingback: FAQ – Pertanyaan Seputar Kuliah di Swedia dan Beasiswa Swedish Institute for Global Professional (SISGP/SISS) – Part 2 | Ridwansyah Corner

  3. Pingback: FAQ – Pertanyaan Seputar Kuliah di Swedia dan Beasiswa Swedish Institute for Global Professional (SISGP/SISS) – Part 3 | Ridwansyah Corner

  4. Uti

    Ijin bertanya. Apakah ada batasan maksimal kita bisa mendaftar beasiswa SI? jika sebelumnya pernah gagal 1 atau 2 kali (misalnya)

  5. Rhena

    Mas Ridwan izin bertanya, saya sudah apply di university admission, namun saya mendapat pesan bahwa IELTS saya tidak mencapai requirement, kalau seperti itu sudah pasti gagal dan tidak perlu mendaftarkan SISGP periode skrg ya mas? Lebih baik perbaiki IELTS untuk pendaftaran selanjutnya ya?

    Terimakasih

    1. Iya betul, karena requirement IELTS itu wajib dari Univ admissionnya. Kalau tidak pass, artinya belum bisa lanjut. Utk Beasiswa SI hasilnya nnti inline dengan univ admission yang diterima.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.