Pagi itu merupakan pagi yang biasa. Keramaian dan kepadatan jalanan masih dalam tahap yang tidak mengkhawatirkan. Gojek pun tetap menjadi alat transportasi menuju ke kantor tempat saya mengabdi untuk negeri.

Tapi ada yang unik di pagi itu. Ada yang membuat saya tertegun karena melihat pemandangan yang tidak biasa. Saat saya menaiki Gojek menuju kantor, saya mendapatkan driver yang memegang sesuatu di tangan kirinya sepanjang perjalanan. Sesuatu tersebut di masukkan ke dalam jari telunjuk kirinya seperti suatu cincin.
Memang pada dasarnya saya suka mengamati sesuatu, saya perhatikan sepanjang perjalanan, jempol kiri driver tersebut memencet yang ada di telunjuk kirinya tersebut, dengan menggunakan jempol kirinya. Hal itu ia lakukan selama perjalanan dengan jeda setiap 3 – 5 detik.
Sambil mengamati hal tersebut, saya baru menyadari bahwa alat yang dipencet dan dilingkarkan ke telunjuk kiri tersebut adalah tasbih digital. Alat yang kalau kita pencet akan memunculkan counter angka sebanyak yang kita tekan. Subahanallah dalam hati saya, sambil mengendarai motor dan bekerja sebagai driver gojek, ia bertasbih sepanjang perjalanan. Cara mengendarai motornya pun enak, pelan dan hati-hati, tidak ugal-ugalan dan mematuhi aturan rambu lalu lintas yang ada. Seketika saya makin memperhatikan pencetan driver gojek tersebut, sekita saya beristighfar dalam hati.
Pagi itu betul-betul menegur saya, mengingatkan saya bahwa zikir bisa dilakukan dimanapun dan pada saat kapanpun. Perintah zikir pun dalam Al Quran sudah jelas dalam surat Al Ahzab 33 : 41-42)
41 – “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”
42 – “Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” – (Al Ahzab 41-42)
Terima kasih kepada bapak driver gojek yang mengingatkan saya khususnya untuk berzikir sepanjang waktu, pada saat sedang beraktivitas apapun dan dimanapun.
Like this:
Like Loading...