Ya, kata-kata itulah yang terbesit di hati saya setelah menyelesaikan perbincangan dengan seorang penjaga keamanan gedung di bilangan Tomang, Jakarta Barat.
“Dulu di tahun 2000 saya punya dealer motor kecil-kecilan pak. Di tahun itu saya memulai usaha. Ketika itu motor Cina sedang mulai masuk ke Indonesia dan mulai nge-trend. Saya pikir ini peluang bisnis yang bagus dan saya berani memulai langkah. Saya memiliki hampir 50 mocin gress yang siap dijual.”
Trus bagaimana kelanjutannya pak?
“Perhitungan saya salah. Sejalan dengan waktu, motor-motor ini tidak terjual seperti harapan saya. Sampai akhirnya modal yang saya gunakan habis dan saya menanggung rugi dengan nilai yang cukup besar waktu itu. Karena kondisi ekonomi sudah tidak memungkinkan, setelah menutup usaha itu, ya saya bekerja seperti sekarang ini pak. Saya masih ada niat dan keberanian untuk dagang lagi pak, ga mungkin seperti ini terus. Istri saya seorang guru ngaji dan setiap hari saya diingatkan untuk terus berikhtiar dan berdoa agar bisa berdagang lagi. Sesuai hadits Nabi : 9 dari 10 jalan rezeki itu dari berdagang pak.”
Percakapan yang luar biasa, dari seseorang yang luar biasa. Itulah jalan hidup, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Semoga ini bisa menjadi refleksi untuk diri kita juga bahwasanya apa yang kita nikmati hari ini belum tentu bisa kita nikmati di hari esok.
Semoga ada hikmahnya. 🙂
Subhanallah.. Ibrohnya luar biasaaa 🙂
Thank you mba’nya..