Dendeng Batokok Pusaka Duo, Jambi

Mendengar kata Dendeng, pasti kita langsung teringat akan makanan khas Sumatera Barat. Ya, provinsi yang ber ibukota di Padang ini memang masakannya paling jawara se-antero Indonesia, bahkan dunia! Rendang salah satunya, merupakan makanan terenak sejagat dunia yang berasal dari Indonesia. Ga percaya? Ini buktinya. Kutipan dari Wikipedia “Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International”. Berita selengkapnya bisa dilihat di CNN Travel.

Pusaka Duo
suasana di depan rumah makan Pusaka Duo

Balik lagi ke Dendeng, sejauh yang saya tahu sebagai keturunan asli Bukittinggi dan yang pernah saya makan, ada 2 jenis dendeng di Indonesia ini. Yang pertama adalah Dendeng Balado, yaitu daging yang dipotong tipis dan lemaknya dibuang. Biasanya disajikan dengan cabai merah dan garing. Ini dendeng yang umum ada di restoran padang. Nah ada lagi yang namanya Dendeng Batokok, yaitu dendeng yang dipotong sedikit lebih tebal dari dendeng balado dan biasanya disajikan dengan tekstur lembut tidak garing seperti dendeng balado. Kalau di restoran Sederhana, biasanya dendeng Batokok ini disajikan dengan cabai hijau. Terkadang jenis dan variasi dendeng ini tidak saklek tergantung variasi dan kesukaan yang masak saja.

Nah untuk dendeng Batokok yang satu ini, saya mencicipi dan menikmatinya di Jambi. Dan sepertinya Dendeng Batokok ini cuma ada disini. Namanya Dendeng Batokok Pusaka Duo. Terletak di daerah Telanaipura. Nah yang unik, di depan warung makan ini ada tulisan “Beras Payo Kerinci“. Apa artinya?

Ternyata selidik punya selidik setiap warung makan asal Kerinci akan menulis “Beras Payo Kerinci” untuk memberitahu bahwa warung makan tersebut menyajikan dendeng dengan beras jenis tersebut, bukan beras sembarangan. Nah apa istimewanya beras tersebut? Menurut sumber website Kabupaten Kerinci, Beras Payo Kerinci itu adalah beras nikmat, terasa pulen dengan bulir beras besar-besar. Ini adalah bibit padi asli Kerinci. Usia jenis padi ini mungkin sudah lebih dari lima abad. Seperti layaknya padi asli Nusantara lainnya, usia tanam padi payo hingga panen memakan waktu lebih dari enam bulan. Nah pantesan rasa nasinya waktu itu beda dengan nasi yang biasa saya makan di rumah! Saya sampai nambah 3 porsi nasi, itu belum dendengnya.

dendeng disajikan dalam jepitan pemanggang
dendeng disajikan dalam jepitan pemanggang

Nah ketika disajikan di meja makan, Dendeng Batokok ini akan dihidangkan dengan penjepit panggang. Satu penjepit berisi enam dendeng. Langsung saya comot satu, dilahap dengan nasi. Rasanya? Wuuuuuhhhh, maknyus!!!! No doubt at all. Baru pertama kali saya makan dendeng yang rasanya unik, ada rasa dan aroma daging asap seperti sate padang serta tekstur dendeng yang gurih, empuk dan renyah. Tidak lupa disantap beserta dengan sambalnya yang disajikan terpisah dan juga daun singkong, makan siang pun terasa menyenangkan. Walaupun saya memakan dendeng dan nasi sampai 3 kali tambah, tapi kenyang yang saya rasakan biasa saja, tidak seperti makan 2 porsi nasi-dendeng di restoran Sederhana di Jakarta yang bisa bikin kita males bergerak. Mungkin ini kelebihan dari Beras Payo Kerinci! Sekali lagi muantappp!!

Harganya pun tidak terlalu mahal, sekitar 9ribu rupiah satu dendeng. Bisa dibandingkan dengan warung makan di Jakarta, satu lauk dendeng bisa mencapai 15ribu rupiah. Nah walaupun warung makan dendeng batokok di Jambi cukup banyak, tapi Dendeng Batokok Pusaka Duo ini merupakan salah satu yang terkenal sudah sejak lama, dan rasanya pun bener-bener ngga ada duanya.

Sempatkan mampir ke warung makan ini dan rasakan kenikmatan Dendeng Batokok yang disajikan dengan Beras Payo Kerinci. Maknyus!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.