Bersama.

Aku mengunjungi rumahnya hari itu. Awalnya tak kusangka ternyata rumah kita berdekatan, bahkan bersebelahan, berjarak hanya beberapa blok rumah saja. Belum mandi, lusuh dan berantakan, itulah kondisiku ketika mengunjungi rumahnya.

Kedatanganku disambut dengan ramah olehnya dan ibunya. Bukan dengan gaya formal menerima tamu di ruang tamu, kita asyik berbincang-bincang di halaman rumahnya. Seperti tetangga yang sudah kenal sangat lama sekali.

Kita bermain seperti anak kecil berlari-larian di sekitar halaman rumah. Walaupun kondisiku lusuh, belum mandi, dan berkeringat, dia tidak mempermasalahkannya. Justru dia menyukainya!

Singkat cerita Ia juga bermain ke rumahku. Menelusuri setiap bilik dinding di rumahku. Ia juga menemaniku di saat rumahku kosong, di saat suasana sepi. Santai, nyaman, dan bahagia sekali.

Seketika muncul tulisan besar terpampang di depan mataku menghalangi semua pandangan yang bertuliskan “INGAT UMURMU, TIDAKKAH ENGKAU MENYADARINYA”?

Dan aku pun terbangun. Jam menunjukkan pukul 04.28, terdengar sayup-sayup suara azan menyelimuti perasaanku yang nyaman dan sangat tenang.

30 Mei 2015

3 thoughts on “Bersama.

  1. Kalimatnya janggal Mas. Rumahnya berdekatan, bahkan bersebelahan, hanya beberapa blok. Berarti muter-muter dong ya? Eh, cuma mimpi tho? Btw, Mas Ridwan umur berapa?

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.