Berfikir mudah, ringkas dan jangan dibuat sulit. Kata-kata tersebut saya pikir merupakan hal utama yang harus tertanam di dalam mindset kita ketika dihadapkan dengan sebuah masalah. Gambarkan masalah tersebut dengan sesuatu yang mudah, dapat diselesaikan dan tidak menyulitkan kita.
Apa kaitannya kalimat diatas dengan Word Count vs Character Count? Suatu pelajaran sangat berharga pada malam ini, sudah hampir 2 minggu ini saya memikirkan suatu tugas yang harus saya selesaikan untuk menulis tentang pengalaman dan rencana ke depan kehidupan saya. Dokumen ini deadlinenya adalah pada malam ini, 16 Januari 2017. Awalnya saya sudah melihat bahwa tugas yang harus diselesaikan ini harus menceritakan tentang pengalaman saya dan rencana kehidupan saya ke depan masing-masing dalam 250 karakter (termasuk spasi).
Pertama kali saya melihat tugas ini yaitu 2 minggu lalu, dan saya memutuskan untuk membuat catatan di kalender saya hanya untuk mengingatkan deadline task ini dengan tanpa mengerjakannya. Karena bagi saya, menulis itu membutuhkan ruang, waktu, dan pemikiran khusus serta keintiman antara saya dengan komputer untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas.
Keseringan serta hobi menunda pekerjaan membuat saya terbiasa bekerja di akhir deadline. Entah kenapa menjelang di akhir deadline biasanya pekerjaan lebih mudah untuk diselesaikan dan pikiran rasanya lebih ngalir, terlebih untuk tugas-tugas yang jenisnya adalah tulisan. Tapi ini sebenarnya sangat tidak baik! Kebiasaan buruk saya yang masih terus saya ingin hilangkan.
Selanjutnya saya mulai membuka Microsoft Word dan menulis beberapa paragraf untuk menyelesaikan tugas tersebut. Sampai kira-kira 4 paragraf dan menurut saya sudah oke untuk dikirimkan, saya coba untuk paste tulisan tersebut ke dalam form yang tersedia. Ada beberapa kejanggalan yang saya terima setelah paste tulisan tersebut ke form. Ternyata, ada warning tulisan merah bahwa tulisan tersebut lebih dari 250 karakter, padahal saya yakin sekali saya sudah menggunakan word count untuk menghitung jumlah karakternya. Tidak lebih dari 250 words kalo informasi di Microsoft Word.
Selidik punya selidik ko masi ada warning juga, saya penasaran dan melihat satu per satu kata pada tulisan yang saya buat dan melihat jumlah kata yang ada pada Microsoft Word. Kemudian saya baru menyadari bahwa informasi bagian bawah kiri pada MS Word adalah jumlah kata! Bukan jumlah karakter.
Iya, saya tau arti character = karakter dan word = kata. Tapi kenapa saya menafsirkan pengalaman dalam 250 karakter itu menjadi 250 kata ya saat membuat tulisan? Karena saya pikir tidak mungkin untuk menceritakan pengalaman hanya dengan 250 karakter yang notabennya sekitar 40an kata, yang mungkin hanya 2-3 kalimat saja. Singkat sekali bukan?!
Pekerjaan menulis pengalaman dalam 250 karakter yang harusnya bisa diselesaikan hanya dalam waktu 3-5 menit, harus ditulis dalam waktu 30-50 menit, sepuluh kali lipatnya hanya karena kesalahan memahami 250 karakter diterjemahkan menjadi 250 kata.
Yah, disitulah saya juga bingung. Menceritakan pengalaman, tapi kok hanya 250 karakter? Setidaknya ada pelajaran berharga yang bisa diambil pada malam ini.
Tidak menunda pekerjaan, dan sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaan dengan detil dan penuh ketelitian.
Selamat malam. 🙂
Pingback: Mendapatkan Beasiswa Swedish Institute Study Scholarship (SISS) dari Pemerintah Swedia | Ridwansyah Corner