Di seluruh dunia, setiap negara pasti memiliki metode masing-masing untuk melakukan identifikasi kependudukan terhadap warga yang menetap di negaranya. Khususnya di negara Swedia, setiap orang yang menetap selama lebih dari 1 tahun atau lebih, dianjurkan untuk memiliki Personnummer atau kalau dalam bahasa inggirsnya Person Number dari Pemerintah Swedia. Kalau di Indonesia, personnummer ini sama seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setiap orang akan memiliki nomor ini dan dipastikan nomor ini unik antara orang satu dengan lainnya, tidak mungkin sama.

Yang menariknya, personnummer ini diterbitkan oleh Skatteverket (Tax Agency), yaitu dari Kantor Pajak wilayah dimana tempat kita tinggal. Sedangkan NIK di KTP Indonesia itu diterbitkan oleh Dinas Kependudukan kota sesuai dengan domisili. Oiya ada lagi namanya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yaitu nomor yang kita dapatkan dari Kantor pajak di Indonesia bahwa kita telah terdaftar sebagai wajib pajak. Nah sebetulnya personnummer itu adalah gabungan antara NIK + NPWP di dalam satu nomor.
Apa benefitnya Personnummer diterbitkan oleh Kantor Pajak, bukan oleh Dinas Kependudukan?
Well, menurut saya ini sangat menguntungkan Pemerintah dalam mengelola perpajakan. Dengan seperti ini, setiap orang yang memiliki personnummer sudah terdaftar sebagai wajib pajak tanpa terkecuali. Berbeda dengan di Indonesia, untuk menjadi wajib pajak kita harus melapor diri lagi dan membuat Nomor Pokok Wajib Pajak. Sehingga NIK dan NPWP itu merupakan hal yang berbeda. Dari sini paling tidak kita bisa menganalisa, kenapa begitu banyak orang yang masi mengemplang pajak di Indonesia. Karena antara NIK dan NPWP itu belum terintegrasi satu dengan lainnya.
Pelayanan
Untuk mendapatkan layanan dan fasilitas sebagai warga yang menetap di Swedia kita sangat bergantung kepada personnummer. Misalkan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan, mengurus perbankan, bayar listrik, bayar internet, bayar air, sewa atau beli rumah, menjadi membership suatu organisasi dan banyak hal lagi lainnya. Dengan personnummer urusan kita menjadi lebih mudah karena kita tidak perlu lagi mengisi data diri dalam mengurus apapun. Dan juga ini berarti memastikan bahwa kita terdaftar sebagai warga yang menetap di Swedia. Personnummer juga dapat diketahui sebagai single information terhadap orang tersebut. Dari situ terlihat history pendidikannya, berapa asset nya, berapa utangnya, detil keluarganya, history pekerjaannya dan berbagai hal lainnya. Tentunya dengan keamanan akses data yang sudah dirancang sedemikian rupa. Dan dengan memiliki personnummer kita sudah berhak mendapatkan fasilitas-fasilitas seperti kesehatan, keamanan, kenyamanan, serta kehidupan yang sama seperti warga Swedia.
Keterbukaan Data
Disini integrasi sistem dan data antara Pemerintah dengan sektor privat atau pun organisasi sudah sangat mature. Data identitas kita yang disimpan oleh Pemerintah dapat dengan mudah diakses oleh berbagai sektor disini secara realtime. Dengan kata lain ketika kita memasukkan Personnummer seseorang, maka seluruh identitasnya dapat dilihat. Sebagai contoh ada beberapa website yang sangat terbuka dan menyajikan data dan informasi tentang warga yang terdaftar di negara Swedia secara realtime. Website ini pun juga akan otomatis terupdate jika ada perubahan data secara langsung. Sebut saja Hitta.se, Merinfo.se, Ratsit.se, Eniro.se , tinggal search nama orangnya, dan seluruh data tentang orang tersebut akan muncul. Ini juga bermanfaat terutama untuk mengantisipasi tindak kejahatan dalam penipuan transaksi online ataupun jual/beli secara langsung. Semisal sewa rumah yang diiklankan secara online oleh seorang penipu. Jika orang tersebut adalah benar penipu, maka namanya dan alamatnya tidak akan muncul dalam data kependudukan.
Pengalaman saya mengurus personnummer
Hmm, saya mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan dengan personnummer. Sebagai informasi, nama lengkap saya hanya satu suku kata, yaitu “Ridwansyah”. Dimana di akta kelahiran, KTP, dan paspor saya seluruhnya menggunakan satu kata tersebut. Pengalaman kurang enak tersebut diantaranya :
- Nama saya ditulis typo oleh Tax Officer di personnummer. Sehingga nama saya menjadi “Ridwnansyah”
Untuk mengurus personnummer di Skatteverket (Tax Agency) di Kota Stockholm, kita tinggal membawa Paspor dan Residence Permit (RP Card). Prosesnya hanya tinggal isi form dan melampirkan 2 dokumen tadi. Setelah menunggu sekitar 5 hari, kita akan dikirim surat dari Skatteverket yang isinya personnummer kita dan identitas kita. Karena nama saya salah dikarenakan sepertinya typo, saya harus kembali lagi ke Skatteverket pada keesokan harinya dan diperbaiki dengan sangat memuaskan!
- Nama dengan satu suku kata akan mengalami sedikit kesulitan.
Nama saya terdaftar hanya sebagai Last Name : Ridwansyah dan tidak ada first namenya, jadi kaya orang ga punya nama :(. Sedangkan mostly orang Swedia itu namanya minimal terdiri dari 2 kata. Sampai-sampai nama saya menjadi bahan pembicaraan yang unik saat teman saya menanyakan bagaimana ceritanya nama hanya satu kata. “Don’t you have family?” ujarnya. Jadi kalau nama hanya satu kata, saat kita registrasi online sesuatu yang membutuhkan data personnummer, semisal contoh registrasi kartu transportasi (SL Card) ke akun kita di SL.se, saat mengisi personnummer dan sistem menarik data kita, maka akan terjadi error. Sepertinya karena sistem tidak dapat mengakomodir nama yang terdiri hanya 1 suku kata. Dan ini juga terjadi di sistem lainnya, salah satunya adalah comviq, salah satu operator mobile phone di negara ini. Sehingga saya tidak bisa registrasi data saya melalui online, karena setiap sistem menarik data personnummer saya, sistem menjadi error. Hmm, saya belum menemukan solusi untuk permasalahan ini. Apakah nama saya bisa menjadi Ridwansyah Ridwansyah? Yang pasti saya perlu mengurus lagi ke Skatteverket tentang hal ini.
Walaupun terdengar sederhana, namun memiliki personnummer sangat membantu kita saat menetap dan tinggal di Swedia!
Semoga bermanfaat.
Halo, perkenalkan nama saya Rahma dan kebetulan sama-sama pemilik nama lengkap satu suku kata saja.
Bolehkah diceritakan kelanjutan proses satu namanya? Saya tahun ini apply ke Lund. Mudah-mudahan rezeki saya juga untuk bisa intake tahun ini.
Salam,
Rahma
dengan perjuangan telfon dan mendatangi Skatteverket untuk sekian kalinya, akhirnya saya mencoba kembali mengajukan perbaikan nama menjadi Ridwansyah Ridwansyah sebagai first name dan last name. Dan akhirnya hal ini disetujui oleh Skatteverket dan resmi menjadi namanya dua suku kata.
Semoga berhasil dengan aplikasinya 🙂
haloo kak, saya penasaran nih kak bagaimana tindakan fiskus dan hukum disana jika ada wajib pajak yang tidak membayar pajak atau pajaknya kurang bayar? ada jurusita pajak ga disana? situs resmi badan perpajakan di negara tersebut apa kak? terimakasihh ;))
Halo, situs resmi kantor pajak di skatteverket.se. Untuk perihal kurang bayar pajak, karena aku masi student dan belum ada penghasilan jadi aku belum bisa memberi info lebih lanjut. Coba di baca di webnya semoga membantu.
On Sun, Mar 18, 2018, 11:33 AM Ridwansyah Corner wrote:
>