Mendefinisikan kata bahagia itu tidak mudah, sungguh sulit dan membutuhkan waktu. Bahkan kita butuh membaca buku tentang “bahagia” sampai bertahun-tahun untuk memahami arti kata bahagia. Bahagia menurut saya..
Bahagia itu bukan persoalan memahami arti.
Bahagia juga bukan soal tentang apa yang sudah kita mengerti.
Semua proses kehidupan adalah kebahagiaan
Bahagia itu perasaan
Bahagia itu luapan hati
Bahagia adalah kesederhanaan
Bahagia adalah keutuhan
Bahagia adalah ketika masih bisa tersenyum, tertawa, dan menangis di kehidupan ini
Dan yang terpenting, bahagia adalah ketika kita bisa membahagiakan orang lain. Siapapun orang itu, yang membutuhkan, yang ada ataupun yang pernah lewat dalam kehidupan kita.
Butuh keyakinan untuk menjadi bahagia. Karena esok kan bahagia!
Kesedihan hari ini
Bisa saja jadi bahagia esok hari
Walau kadang kenyataan
Tak selalu seperti apa yang diinginkan
Kan ku ikhlaskan segalanya
Keyakinkan ini membuatku bertahan
Hidup yang ku jalani, masalah yang ku hadapi
Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya
Walau kadang kenyataan
Tak selalu seperti apa yang diinginkan
Kan ku serahkan semuanya
Keyakinan pada-Nya menjadikanku tenang
Hidup yang ku jalani, masalah yang ku hadapi
Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya (pasti ada hikmahnya)
Ku kan terus berjuang, ku kan terus bermimpi
Tuk hidup yang lebih baik, tuk hidup yang lebih indah (lebih indah)
Harus yakin (harus yakin)
Pasti bisa (pasti bisa)
Hidup yang ku jalani, masalah yang ku hadapi
Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya (pasti ada hikmahnya)
Ku kan terus berjuang, ku kan terus bermimpi
Tuk hidup yang lebih baik, tuk hidup yang lebih indah (lebih indah)
Ku kan terus berjuang, ku kan terus bermimpi
Tuk hidup yang lebih baik, tuk hidup yang lebih indah
Tuk hidup yang lebih baik, tuk hidup yang lebih indah
(hidup yang lebih indah)
Kesedihan hari ini
Bisa saja jadi bahagia esok hari
“Di antara kebahagiaan anak Adam adalah istikharahnya (memohon pilihan dengan meminta petunjuk kepada Allah) kepada Allah, dan diantara kebahagiaan anak Adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah, sedangkan diantara kesengsaraan anak Adam adalah dia meninggalkan istikharah kepada Allah, dan diantara kesengsaraan anak Adam adalah kemurkaannya terhadap ketetapan Allah.” [HR. Ahmad No. 1367]