Pak Sudirman Said seketika mengeluarkan uang kertas pecahan 10 ribu, 50 ribu dan 100 ribu rupiah dari dalam dompetnya. Beliau bertanya kepada kita semua yang sedang mendapatkan pengarahan Menteri pada sore kemarin.
“Berapa nominal uang kertas ini? (sambil menunjuk pecahan 10 ribu yang dipegangnya)“. Sontak kami semua mengatakan “sepuluh ribuuu paaaak“. “Benar“, katanya. Kemudian dilanjutkan dengan bertanya, “Berapa nilai intrinsiknya dari uang ini? Nilai intrinsik itu biayanya atau bisa juga ongkos produksi untuk menghasilkan uang ini. Kira-kira 5000 rupiah, setuju?” Kami menjawab, “setuju paaaak“.
Sekarang ia mengambil pecahan 50 ribu dan bertanya, “Kalau ini nominalnya berapa?” Kita menjawab, “lima puluh ribu paaaak“. Dilanjutkan dengan pertanyaan, “Kalau nilai intrinsiknya? Kira-kira mungkin 5 ribu juga, karena untuk memproduksi uang kertas biayanya hampir sama. Kita anggap biaya ongkos produksinya sama. Setuju?” Setuju paaaak..
Kali ini uang pecahan 100 ribu dikeluarkan, Kembali beliau bertanya. “Ini nominalnya berapa? 100 ribu, kalau nilai intrinsiknya?” Serentak kita jawab, “5 ribu paaak sama seperti yang tadi“. Beliau mengatakan “Benar, 100 ribu pun nilai intrinsiknya sama hanya mungkin sedikit berbeda.”
“Saya, semua Dirjen dan Kepala Badan, dan semua pejabat yang ada disini hanyalah berupa nominal seperti uang kertas tadi. Nominal kita memang berbeda, labelnya berbeda. Tapi kita semua yang ada disini sebenernya adalah 5 ribu tadi. Kita semua sama, adalah abdi negara yang berusaha sekuat tenaga untuk mengelola sumber daya alam negara kita tercinta ini agar pengelolaannya semakin baik. Tidak ada bedanya. Jabatan itu amanah yang sementara dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.”
Apa yang kita dapatkan dalam bekerja juga memiliki 2 nilai. Nilai pertama adalah nilai ekstrinsik seperti layaknya nominal. Itulah yang kita dapatkan setelah bekerja seperti gaji, tunjangan kinerja, dan bentuk upah lainnya.
Nilai kedua itu nilai intrinsik. Salah satu bentuknya adalah kepuasan bekerja, motivasi untuk membenahi tata kelola yang ada, dan keberkahan amal jariyah yang tanpa putus karena kita bekerja untuk negara. Nah kalau nilai ekstrinsik yang kita dapatkan dirasa lagi down, coba nikmati nilai-nilai intrinsiknya.
Penganalogian yang sangat sederhana dan bermakna dari seorang bapak Menteri. Terima kasih Pak, semoga kita semua bisa amanah menjalankan tugas!
“Semakin beradab suatu bangsa, semakin dekat jarak antara norma dan realita” (Sudirman Said, 19 Juni 2015)
Analoginya bagus Mas, mendekati sempurna. Subhanallah…
Betul mas. Pak Menteri kita luar biasa ya!
Mantap Mas Ridwansyah… Salam Cpns Esdm 2014 dari Cepu…
salam super mas Harris! Wah puisi2 nya oke juga ni mas Harris 😀